• SLB NEGERI LASEM
  • Where Tomorrow's Leaders Come Together

BEST PRACTICE DENGAN METODE STAR DESCRITVE TEXT

  BEST PRACTICE DENGAN METODE STAR

 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS DESCRITVE TEXT

 PESERTA DIDIK MELALUI MEDIA VIDIO DAN FLASHCARD

 KELAS VIII TUNAGRAHITA SLB NEGERI LASEM.

 

Nama                             : Sri Winnarsih s,pd.

LPTK                             : Univesitas Pancasakti Tegal

Lokasi                            : SLB Negeri Lasem

Lingkup Pendidikan        : SMPLB

Menyusun Cerita Praktik Baik (Best Practice) Menggunakan Metode Star (Situasi, Tantangan, Aksi, Refleksi Hasil Dan Dampak)

Tujuan yang ingin dicapai : Meningkatkan kemampuan penguasaan kosakata dalam menulis teks discriptif  peserta didik kelas VIII Tunagrhita SLB N Lasem

Tanggal : 06 Januari 2023

Penulis  : Sri winnarsih,S.Pd.

 

Situasi:

Menulis merupakan suatu kegiatan menuangkan suatu ide atau  gagasan. Meskipun menulis terlihat mudah, tetapi menulis butuh banyak hal yang perlu diperhatikan. Karena saat menulis, apa yang akan ditulis harus mampu menyampaikan tujuan dari tulisan tersebut. Salah satu contohnya dalam menulis Descritive Text. Di ambil dari identifikasi masalah,latar belakang dari masalah dari praktek pembelajaran ini adalah,keterbatasan kosakata bahasa inggris peserta didik,ketidak percayaan diri peserta didik ketika berbicara bahasa inggris,malas mengerjakan soal yang diberikan guru karena tidak mengerti arti kata bahasa inggris,peserta didik sering mengobrol saat pembelajaran,malu dalam mengungkapkan pendapat,Kondisi ini diperburuk dengan kurangnya pemanfaatan media ajar dan model pembelajaran inovatif yang diimplementasikan pendidik di kelas.

Praktek pembelajaran ini  penting untuk dibagikan  ke kalayak umum agar semua pendidik yang yang mempunyai masalah yang sama dengan penulis dapat gambaran bagaimana  cara mengatasi permasalahan yang sama, dan dengan adanya praktik baik ini bisa menjadi trik agar siswa senang belajar bahasa inggris,semoga praktik baik ini bermanfaat, menginpirasi,dan meningkatkan mutu pendidkan.

Sebagai guru saya mempunyai peran dan tanggung jawab untuk membangkitkan minat belajar dan kepercayaan diri peserta didik.pendidik dalam praktik ini adalah menerapkan model pembelajaran yang kreative dan inovatif yaitu model pembelajaran PBL serta memilih  media video dan flash card sehingga dapat meningkatkan penguasaan koakata bahasa ingris dan ketrampilan  menulis peserta didik pada materi descriptive text .

 

Tantangan :

Bagi sebagian besar peserta didik khususnya kelas VIII tunagrahta di SLB N Lasem, mengalami kesulitan dalam menulis pada materi descriptive text. Hal ini dikarenakan peserta didik belum mampu menyampaikan ide maupun gagasannya dalam bentuk tulisan. Peserta Didik Berkebutuhan Khusus Tunagrahita merupakan peserta didik yang IQ nya dibawah rata- rata yang mengakibatkan tidak dapat menangkap berbagai ransangan.

Sejumlah tantangan untuk mengajarkan dan meningkatkan penguasaan kosakata dna ketrampilan menulis descriptive text,sebagian datang dari siswa, sebagian dari guru.

Tantangan penyebab  rendahnya kemampuan penguasaan kosakata  bahasa inggris dalam materi descriptive text yang terjadi dari peserta didik yaitu,beberapa murid seorang yatim piatu sehingga kurangnya motivasi belajar dari keluarga yang diberikan kepada siswa, sebagian orang tua siswa beranggappan  bahwa sekolah  tidak ada gunanya karena mereka penyanndang disabilitas, siswa sering terkena bully dilingkungan masyarakat yang menimbulkan kurangnya  rasa percaya diri siswa , Karakter siswa dan gaya belajar siswa yang unik satu sama lain.

Tantangan dari sisi siswanya berdampak sekali pada proses pembelajaran di sekolah,ada juga tantangan yang ada di sekolah yaitu,merancang rencana pelaksanaan pembelajaran yang inovatif,faktor pendidik dalam pemilihan media ajar yang  kurang mengitegrasikan TPACK di kelas,model  pembelajaran yang yang digunakann pendidik  belum relevan dengan kebutuhan  & karakteristik peserta didik  berkebutuhan kusus ,yang bersifat interaktif dan kolaboratif dalam pembelajaran.

Dari ketiga tantangan di atas , saya banyak bertanya kepada kepala sekolah dan banyak melakukan diskusi dengan guru Bahasa Inggris yang lain supaya saya bisa mendapatkan solusi yang tepat terkait dengan metode dan rencana pembelajaran yang akan saya laksanakan untuk meningkatkan kemampuan berbicara siswa.

Untuk dapat merancang RPP yang inovatif saya melakukan kegiatan wawancara dengan peserta didik, teman sejawat, kepala sekolah, dan para pakar terkait dengan pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan terutama bagi peserta didik  berkebutuhan kusus dan dari hasil wawancara tersebut sebagai pendidik, saya mencari referensi untuk pengembangan diri guna peningkatan kegiatan pembelajaran yang lebih baik dari berbagai sumber.

Untuk pemilihan media yang mengintegrasikan TPACK dari kajian literature. Para calon guru masa depan harus dapat dipastikan memiliki pengetahuan, ketrampilan, dan kompetensi teknologi yang baik, supaya dapat mengintegrasikan teknologi dalam pembelajaran dengan efektif dan efisien (Koehler & Mishra.2005).  Penerapan yang dapat dilakukan guru adalah mengemas materi pembelajaran yang akan disampaikan guru melalui bentuk PPT yang memuat media video dan flash card ,yang menampilkan materi pembelajaran terkait descriptive teks,dan dihubungkan dengan laptop serta Proyektor.

Tantangan yang ada menyebabkan seorang guru harus mampu merancang pembelajaran yang inovatif dengan menerapkan model dan media pembelajaran yang sesuai dengan gaya belajar siswa serta model pembelajaran yang yang mampu mempermudah siswa dalam penguasaan kosakata Bahasa inggris dan kemampuan menulis peserta didik.

Untuk meningkatkan prestasi tersebut perlu adanya pembelajaran yang efektif dan efisien. Alternatif solusinya yaitu pendidik menggunakan model pembelajaran problem based learning, dalam pembelajaran peserta didik belajar memecahkan masalah yang ada,pendidik juga menggunakan media word card agar peserta didik lebih semangat dan rajin dalam mengikuti pembelajaran untuk meningkatkan  penguasaan kosakatanya dan ketrampilan menulisnya. Hal tersebut dimaksudkan supaya pendidik  tidak tertinggal  juga dengan  inovasi pendidik dengan penerapan model pembelajaran inovatif.

Menurut Newbledan Cannon (dalam Gintings, 2008:210), dijelaskan: Model pembelajaran problem based learning (PBL) adalah model pembelajaran yang mengacu siswa untuk memecahkan masalah, guru berperan tutor yang membantu mereka mendefinisikan apa yang mereka tidak tahu dan yang perlu mereka ketahui untuk memahami dan dapat memecahkan masalah yang diberikan oleh guru.

Sintak model Problem Based Learning menurut Arends (2012) sebagai berikut, orientasi peserta didik pada masalah , mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, membimbing penyelidikan individu maupun kelompok, mengembangkan dan menyajikan hasil karya, Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

Arens juga menyebutkan kelebihan dan kekurangan dari  model pembelajaran  Problem based learning. Kelebihanya Problem Based Learning  antara lain, pembelajaran berpusat pada peserta didik, mengembangkan pengendalian diri peserta didik, memungkinkan peserta didik mempelajari peristiwa secara multidimensi dan mendalam, mengembangkan keterampilan pemecahan masalah, mendorong peserta didik mempelajari materi dan konsep baru ketika memecahkan masalah, mengembangkan kemampuan sosial dan keterampilan berkomunikasi yang memungkinkan mereka belajar dan bekerja dalam tim, mengembangkan keterampilan berpikir ilmiah tingkat tinggi/kritis, mengintegrasikan teori dan praktek yang memungkinkan peserta didik menggabungkan pengetahuan lama dengan pengetahuan baru, memotivasi pembelajaran, peserta didik memeroleh keterampilan mengelola waktu,pembelajaran membantu cara peserta didik untuk belajar sepanjang hayat.

Dan kelemahan model Problem Based Learning  ini antara lain, manakala siswa tidak memiliki niat atau tidak mempunyai kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya,Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahaman mengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah mengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalah yang sedang dipelajari.

Selain model pembelajaran yang efektive dan inovatif pendidik juga harus bisa memilih media pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik peserta didik,dalam pembelajaran ini Pendidik memilih Media video dan flashcard.

Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran.

video mampu merebut 94% saluran masuknya pesan atau informasi kedalam jiwa manusia melalui mata dan telinga serta mampu untuk membuat orang pada umumnya mengingat 50% dari apa yang mereka lihat dan dengar dari tayangan program. Pesan yang disampaikan melalui media video dapat mempengaruhi emosi yang kuat dan juga dapat mencapai hasil cepat yang tidak dimiliki oleh media lain.

Flashcard adalah salah satu bentuk media edukatif berupa kartu yang memuat gambar dan kata yang ukurannya bisa disesuaikan dengan peserta didik yang dihadapi Media ini merupakan media pembelajaran yang dapat membantu dalam meningkatkan berbagai aspek seperti: mengembangkan daya ingat, melatih kemandirian dan meningkatkan jumlah kosakata (Hotimah, 2010). Media flashcard tergolong dalam media visual (gambar), media flashcard memiliki beberapa kelebihan, sebagaimana yang diungkapkan oleh Susilana & Riyana (2009 : 94) antara lain, mudah dibawa kemana-mana, yakni dengan ukuran yang kecil flashcard dapat disimpan di tas bahkan di saku, sehingga tidak membutuhkan ruang yang luas, dapat digunakan di mana saja, di kelas ataupun di luar kelas, Praktis; yakni dilihat dari cara pembuatannya dan penggunaannya, media flashcard sangat praktis, dalam menggunakan media ini guru tidak perlu memiliki keahlian khusus, media ini tidak perlu juga membutuhkan listrik. Jika akan menggunakannya kita tinggal menyusun urutan gambar sesuai dengan keinginan kita.

Adapun fihak -fihak yang terlibat praktik baik ini antara lain:

  1. Peserta didik, subyek aktif dalam dalam proses pembelajaran demi meningkatkan pemahaman belajarnya
  2. Pendidik subyek penyalur informasi untuk peserta didik, yang harus selalu aktif,kreatif,dan terbuka dengan perkembangan Pendidikan.
  3. Kepala sekolah dan teman sejawat memfasilitasi,mendukung,pemberi saran dan masukan dan ,rekan berdiskusi bagaimana baiknya pembelajaran ini.

Aksi :

Tantangan yang ada di atas harus segera diselesaikan dengan baik oleh seorang guru profesional, Langkah-langkah yang saya lakukan untuk menghadapi tantangan tersebut yaitu saya menggunakan metode atau strategi pembelajaran yang tepat dan lebih bervariasi serta sesuai untuk mengajarkan writing. diantaranya yaitu:

  1. Perencanaan

    Pada kegiatan perencanaan untuk melaksanakan pembelajaran yang inovatif adalah dengan membuat Rencana Pelaksaan Pembelajaran dengan materi Descriptive text melalui model Problem Based Learning dan Role play dan penggunaan media yang mengintegrasikan TPACK yaitu menayangkan PPT pembelajaran yang menyangkut permasalahan yang diselesaikan, lembar kerja siswa yang bermuatan materi HOTS,  dan mempersiapkan Instrument penilaian yang meliputi penilaian sikap dan penilaian keterampilan.

  1. Pelaksanaan

    Pada pelaksaan kegiatan pembelajaran yang inovatif dengan menggunakan model Problem based learning serta media video dan flash card pada materi Descriptive text dimulai dengan tahapan sebagai berikut:

  1. Kegiatan pendahuluan

Pada kegiatan pendahuluan diawali dengan pendidik menyapa peserta didik, selanjutnya berdoa Bersama,dilanjutkan mengecek kehadiran siswa oleh pendidik. Kemudian sebelum kegiatan pembelajaran dimulai peserta didik dapat mengetahui alasan penting mempelajari materi meminta dan memberi informasi dan pendidik menyampaikan rangkaian kegiatan yang akan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran ini, menyampaikan Kompetensi dasar,indek pecampaian komulasi, tujuan pembelajaran,apersepsi,pre-tes .

  1. Kegiatan inti

Pada Kegitan inti dimulai dari orientasi peserta didik pada masalah. Pada tahap ini peserta didik mengamati penayangan video pembelajaran dan selanjutnya peserta didik diberi pertanyaan pemantik .

Hal ini dilakukan untuk dapat mengembangkan peserta didik berpikir secara kritis, dan komunikatif dalam berinteraksi dengan pendidik. Selanjutnya peserta didik dapat menjawab pertanyaan pemantik yang diberikan oleh guru dan peserta didik dapat menyebutkan informasi   yang ada pada video sesuai dengan situasi yang ada.

  1. Pada tahap yang kedua mengorganisasi peserta didik. Peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3 orang peserta didik ,ada 2 kelompok karena jumlah siswanya hanya 6. Kemudian pendidik memberikan lembar kerja dan bersama kelompoknya peserta didik berdiskusi tentang materi dan menjawab pertanyaan yang tersedia   .
  2. Pada tahap yang ke tiga pendidik membimbing penyelidikan. Peserta didik mengumpulkan informasi tentang memberi dan memminta informasi. Kemudian disampaikan kepada teman satu kelompok dan didiskusikan untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah yang tepat dan sesuai.
  3. Tahap yang keempat menyajikan hasil karya. Pada tahap ini peserta didik peserta didik mempresentasikan hasilkaryanya dengan anggota kelompoknya,dari hasil diskusi dengan kelompoknya, kemudian kelompok lain dapat menanggapi dan memberikan pertanyaan.
  4. Selanjutnya pada tahapan kelima menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah. Pada kegiatan ini pendidik mengevaluasi peserta didik dengan penilaian sikap untuk kegiatan diskusi dan komponen yang dinilai meliputi kerja sama, tanggung jawab, dan percaya diri yang hasilnya dicatat pendidik di lembar observasi. peserta didik bersama pendidik membuat kesimpulan tentang materi yang telah dipelajari.Selanjutnya pendidik memberikan penguatan tentang materi yang dipelajari hari ini Selain penilaian sikap juga pendidik juga melakukan penilaian pengetahuan yang berbentuk tulis dan lisan untuk mengukur apakah tujuan pembelajaran sudah tercapai.
  5. Keenam, kegiatan penutup yang meliputi; merefleksi pada kegiatan pembelajaran, hal apa yang disukai dari pembelajaran ini dan kesulitan yang dapat teridentifikasi dan memungkinkan perbaikan yang perlu dilakukan oleh pendidik.Disini peserta didik menyatakan bahwa mereka senang dengan video yang ada,pendidik menyampaikan pertemuan selanjutnya pendidik akan membuat video lain lagi danpendidik menutup kegiatan akhir pembelajaran dengan doa dan salam.

Dalam kegiatan pelaksanaan praktek baik ini saya melibatkan 2 teman sejawat untuk menjadi observer untuk dapat memberikan masukan terkait pembelajaran inovatif untuk meningkatkan keterampilan berbicara dan kepercayan diri peserta didik  dengan menggunakan model Problem based learning dan Role play.

Peserta didik  yang menjadi subyek dalam pembelajaran ini,dan pendidik menjadi pemfasilitas atau penyampai materi dalam pembelajaran ini.

Untuk sumber daya yang saya gunakan dengan media pembelajaran yang mengintegrasikan TPACK sehingga dapat menarik peserta didik dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan PPT dan penayangan video pembelajaran dengan link

 

 Refleksi Hasil dan dampak

Dampak dari penerapan  model pembelajaran Problem Based Learning dipadukan dengan pembelajaran berbasis TPACK ini berjalan lancar.Kegiatan pembelajaran dapat dilaksanakan secara runtut. Pendidik dapat menyampaikan materi lebih mudah, menentukan target dan tujuan, melihat keberhasilan peserta didik, mengembangkan kegiatan pembelajaran, penyampaian jenis penilaian, dan menentukan sumber belajar.Penggunaan model pembelajaran Problem based learning serta media video dan flas hcard juga dapat mengembangkan kegiatan pembelajaran yang komunikatif, menumbuhkan peserta didik berpikir secara kritis dan mampu memecahkan masalah.Pemanfaatan media pembelajaran yang mengintegrasikan TPACK yaitu PPT yang ditampilkan dengan laptop  dan terkoneksi dengan proyektor dapat menarik antusias peserta didik pada kegiatan pembelajaran.

Respon yang didapatkan dari strategi yang digunakan adanya pengakuan :

  1. Kepala sekolah dan teman sejawat,bahwa strategi yang digunakan sangat efektif untuk meningkatkan pembelajaran, karena dilihat dari strategi ini guru lebih kreatif dalam membuat media pembelajaran dan penggunaan TPACK yang sesuai dengan karakteristik peserta didik berkebutuhan kusus dan peserta didik lebih aktif ,antusias,senang,dan rileks.
  2. Peserta didik terkait dengan kegiatan pembelajaran menggunakan model PBL serta media video dan flash card terlihat senang dan antusias selama pembelajaran. Hal ini terlihat dari hasil observasi, evaluasi, dan refleksi yang dilakukan pendidik.

Adapun faktor dari keberhasilan strategi ini yaitu :

  1. Pendidik aktif dalam merancang pembelajran yang kreatif dan inovatif.Terus belajar literasi digital yang terus berkembang dengan tuntutan pendidikan .
  2. Peserta didik aktif dalam pembelajaran.

Pembelajran yang bisa diambil dari kegiatan ini adalah jadilah pendidik yang profesional dan kreatif yang mampu merancang model,metode pembelajaran yang menantang menarik,dan menyenangkan sesuai  karakteristik peserta didik kita dan tuntutan abad 21,pekerja keras tidak mudah putus asa,terbuka menerian masukan dan kritik dari segala pihak.

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

E- Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia 2016.Bahasa Inggris VIII  Tunagrahita.

 

Umarah Muhadharah.2019. Pengaruh Model Problem Based Learning (Pbl) Melalui Media Gambar Seri Dalam

 

Effendi, M. (2006). Pedagogik Anak Berkelainan. Jakarta: Bumis Aksara.

 

Rizkarina sulaiman,ihramsari akidah.2021.pembelajaran Bahasa Inggris menggunakan flash card.Madania.

 

Anissatul Mufarokah.2009.Strategi Belajar Mengajar.Teras.

 

Komentari Tulisan Ini
Tulisan Lainnya
BEST PRACTICE DENGAN METODE STAR

  BEST PRACTICE DENGAN METODE STAR   MENINGKATKAN KEMAMPUAN SPEAKING SKILL PESERTA DIDIK MELALUI METODE ROLE PLAY KELAS  VIII TUNAGRAHITA  SLB NEGERI LASEM. Nama

27/01/2023 14:43 WIB - SLB Negeri Lasem
SLB NEGERI LASEM MEMENANGKAN PERLOMBAAN LARI 100 METER TINGKAT KABUPATEN

Pada hari Selasa 16 Maret lalu, SLB Negeri Lasem mengikuti perlombaan lari tingkat kabupaten di Stadion Krida Rembang. SLB Negeri Lasem mengikuti lomba lari 100 Meter dan diwakili oleh

17/03/2021 08:42 WIB - Administrator
Penerimaan Peserta Didik Baru

Loading…       Setelah mengisi form dapat konfirmasi melalui admin PPDB sebagai berikut: Krisnanik        : 0858-6682-1410 Sri Winnarsih&

13/03/2021 14:22 WIB - Administrator
PEMBELAJARAN DI LUAR RUANGAN: KARANG JAHE BEACH

Dewasa ini kesadaran masyarakat tentang kebersihan lingkungan sangat menyedihkan. Kita sebagai masyarakat harus sadar akan kebersihan lingkungan. Untuk itu SLB Negeri Lasem sebagai sara

14/11/2019 06:56 WIB - Administrator
Persiapan Akreditasi

Akreditasi sekolah/madrasah merupakan proses penilaian secara komprehensif terhadap kelayakan satuan atau program pendidikan, yang hasilnya diwujudkan dalam bentuk sertifikat penga

06/11/2019 15:46 WIB - Administrator
PENTAS SENI RAMAH ABK

Pada tanggal 24 Agustus 2019 Para siswa-siswi SLB Negeri Lasem mendapatkan kesempatan untuk tampil di kegiatan Ramah ABK di Kelurahan Kutoharjo kecamatan Rembang. Kegiatan ini diikuti o

14/09/2019 08:57 WIB - Administrator